A. Peran bimbingan konseling di sekolah
Dalam kelangsungan perkembangan dan pertumbuhan anak didik, berbagai
pelayanan di selenggarakan. Masing-masing pelayanan itu memiliki peran
yang sangat berguna dan bermanfaat untuk memperlancar dan memberikan
beak positive dalam proses perkembangan anak didik, khususnya dalam
bidang tertentu yang menjadi fokus pelayanan yang dimaksud. Sebagai
contoh peran guru dalam pelayanan pendidikan adalah mengajar, mendidik
dan membimbing para siswa untuk memperoleh ilmu yang bermanfat dan dapat
menggapai cita-cita yang di inginkan.
Seperti halnya pada pelayanan bimbingan konseling, konselor dalam hal
ini guru BK berperen dalam upaya pemberian bantuan terhadap siswa agar
bisa berkembang secara mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahanya
yang sedang dihadapi. Dengan adanya pelayanan bimbingan konseling, siswa
dapat memperoleh keuntungan. Kegunaan, manfaat , keuntungan, atau jasa
yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan merupakan hasil dari
terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian peran bimbingan
konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi –fungsi pelayanan
bimbingan konseling seperti yang ada di bawah ini:
- Fungsi pemahaman
- Fungsi pencegahan
- fungsi pengentasan
- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
Peran bimbingan konseling di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.
Bimbingan konseling yang sebenarnya paling memiliki peran dalam
pemeliharaan pribadi siswa, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan
yang menyangkut disipliner siswa. Memanggil, memarahi, menghukum adalah
proses yang dianggap menjadi lebel bimbingan konseling di banyak
sekolah. Dengan kata lain bimbingan konseling di posisikan sebagai musuh
bagi siswa yang bermasalah.
Namun ketika merujik pada fungsi- fungsi yang ada dalam layanan
bimbingan knseling, bhwasanya bimbingan konseling memiliki peran sebagai
berikut:
Bimbingan koseling berperan dalam mendampingi siswa dalam bebrapa hal, yaitu:
- dalam perkembangan beljar di sekolah
- mengenal didri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka.
- menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan –tujuan tersebut.
- mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.
B. Posisi bimbingan konseling di sekolah
Bimbingan konseling diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip
keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa
untuk datang membuka diri tanpa rasa khawatir akan privacynya. Lembaga
ini menjadi tempat setiap persoalan diadukan, setiap problem di bantu
untuk di uraikan, bahkan orang tua siswa pun dapat mengambil manfaatnnya
dari pelayanan bimbingan konseling.
C. Peran kepala sekolah, guru, walikelas dalam peningkatan peranan bimbingan konseling.
Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah,
tidak lepas dari pelayanan berbagai pihak di sekolah. Selain guru BK
sebagai pelaksana layanan bimbingan konseling, penyelenggaraan bimbingan
konselinhg juga perlu melibatkan kepala sekolah, guru mata pelajaran,
walikelas.
- Kepala sekolah
Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan
pendidukan sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan peran
bimbingan konseling di sekolah. Tugas autu peran kepala sekolah dalam
hal ini :
- Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan yang berlangsung di sekolah sehingga pelayanan pengajaran, latihan, bimbingan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
- Menyediakan prasarana, tenaga dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya Lmelakukan pengawasan dan pembinaan terahdap perencanaan dan pelaksanaan program penilaian dan tindak lanjut pelayanan bimbingan konseling.
- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling di sekolah.
- Memfasilitasi guru BK untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.
- Menyediakan fasilitas, kesemptan, dan dukungan dalam kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah di bidang bimbingan konseling.
- Peran guru mata pelajaran
Di sekolah tugas dan tanggung jawab guru yang utama adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Walaupun demikian, bukan
berarti dia sama sekali lepas denagn kegiatan pelayanan bimbingan
konseling di sekolah. Peran dan kontribusi guru mata pelajaran tetap
sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
bimbingan konseling. Sehingga peran guru mapel di sini, meliputi:
- Membantu memasarkan pelayanan bimbingan konseling kepada siswa
- Membantu guru BK mengidentifikasikan siswa-siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan konseling.
- Mengalih tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan konseling kepada guru BK.
- Menerima siswa alih tangan yang memerlukan pelayanan pengajaran atau latihan khusus
- Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dengan murid, murid dengan murid yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling.
- Memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa yang memerlukan layanan untuk mengikuti layanan atau kegiatan yang di maksud.
- Berpartisipasikhusus dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi kasus.
- Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
- Peran wali kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan konnseling, wali kelas berperan:
- Membantu guru BK melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
- Membantu guru mapel melaksanakan peranya dalam pelaksanaan bimbingan konseling khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
- Membantu untuk memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa di kelasnya untuk mengikuti layanan bimbingan konseling.
- Berpartisipasi aktiv dalam kegiatan khusus bimbingan koonseling.
- Mengalih tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan konseling pada guru BK.
0 komentar:
Posting Komentar