Dalam buku Bimbingan Karier dijelaskan :
“Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa
dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan
kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola
pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah proses
membantu siswa agar memahami diri dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
kemantapan cita-citanya.
Terkait dengan pengertian Bimbingan Karier di atas maka yang dimaksud dengan
Bimbingan Karier dalam penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa
untuk mengenal potensi dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya
serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan
yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa.
2. Tujuan Bimbingan Karier
Secara umum tujuan Bimbingan Karier di Sekolah sebagai berikut: “Membantu
siswa dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan,
merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan
cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan
seimbang dengan dirinya dan lingkungannya”. (Sukardi,1984 : 31).
Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah :
- Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
dirinya sendiri (self konsept ),
- Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
dunia kerja,
- Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri
sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam persiapan
memasukinya,
- Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir
agar mampu mengambil keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan
dirinya dan tersedia dalam dunia kerja,
- Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang
penting dalam pekerjaan terutama kemampuan berkomunikasi, berkerja sama
berprakarsa dan sebagainya.
3. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier
Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip
Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator
Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di
Sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier di
Sekolah di antaranya adalah :
- Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan
yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara
tepat.
- Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan
pemahaman yang cukup memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan
perkembangan sosial dan perencanaan karier.
- Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh
pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
- Siswa pada setiap tahap program pendidikannya
hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karier secara berarti
dan realistik.
- Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki
tujuan untuk merangsang pendidikan siswa .
- Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya
berpusat di kelas, dengan dikoordinasi oleh pembimbing disertai
partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
4. Program Bimbingan Karier di
Sekolah
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara
umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan
pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam
masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun
suatu program Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah memegang
peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada
beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
- Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
- Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan
melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
- Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan
berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan
serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
- Program Bimbingan Karier hendaknya
mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan demikian
para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat,
minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang dicita-citakannya.
- Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan
untuk melayani semua siswa.
5. Pilihan Individu dan Perencanaan
Karier.
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan
untuk memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki beberapa
pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti
pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi
diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan
Karier di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para
siswa. Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya :
- Perencanaan Karier dapat membantu siswa
mempersiapkan pengambilan keputusan.
- Perencanaan Karier dapat membantu siswa
mengembangkan beberapa kepercayaan dalam diri sendiri.
- Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan
beberapa makna dari aktivitas siswa di Sekolah.
- Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan
bagi diri siswa untuk mengenal kesempatan-kesempatan yang baik yang
ditemukannya di Sekolah maupun di luar Sekolah.
- Perencanaan Karier dapat membantu siswa
menentukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan
apa yang diinginkan selanjutnya.
6. Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik
pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan
kelompok dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut
dengan karier dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki
keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang
dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier yang utama dimasa depan. Untuk
mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya
serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya menjadi suatu
pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan
kepada semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam
Bimbingan Karier dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah
sebagai berikut:
“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua
pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan
pendekatan kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit,
(3). Papan buletin, (4). Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier. (Agus
suyanto, 1989: 23).
Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui
dua cara pendekatan sebagai berikut:
a. Pendekatan Individual yaitu:
Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan karier melalui dua cara:
- Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan
tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
- Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat
memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara
dirinya dengan dunia kerja.
b. Pendekatan Kelompok
- Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan
Karier, menggunakan lima Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri,
(b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d). Hambatan dan cara
mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
- Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu
pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar
hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan
selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu
pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
- Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin
petugas BK memasang informsi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan
yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan
sebagainya.
- Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi
hari-hari tertentu yang diisi dengan ceramah dari sumber tentang suatu
pekerjaan.
- Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak
berkunjung ketempat suatu pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang suatu
pekerjaan.
7. Hubungan Antara Hasil Bimbingan Karier Dengan
Pengambilan Keputusan Dan Lapangan Pekerjaan.
Para siswa yang melanjutkan pendidikannya, maupun yang
langsung bekerja, tidak langsung demikian saja tetapi melalui suatu proses
pengambilan keputusan mengenai suatu pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut
sangatlah kompleks dan memerlukan sebanyak-banyaknya informasi,
pengetahuan, pertimbangan, dan didalamnya terkandung suatu harapan
dan keyakinan atas apa yang di perbuat.
Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input (sejumlah pengarahan
informasi bagi siswa yang bersangkutan, terutama informasi tentang keadaan
dirinya, pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk
melanjutkan pendidikan maupun keputusan memasuki lapangan pekerjaan.
Kedua-duanya memerlukan pertimbangan lebih dahulu, terutama berkaitan dengan
kemampuan diri (Keadaan diri) individu siswa yang bersangkutan.Bagi mereka yang
lansung memilih lapangan pekerjaan akan menilai dirinya sendiri bidang
pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan untuk
memperoleh keberhasilan (Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minat
memberikan kecendrungan senang atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan
tertentu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan tentang pekerjaan
yang dicita-citakannya.
Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka
terdapat empat jalur yang dapat ditempuh para siswa SMU/MA setelah menamatkan
pendidikannya, yaitu:
a. Para siswa yang lansung terjun ke Lapangan Kerja.
b. Para siswa yang mengambil kursus / latihan / penataran
sebelum bekerja.
c. Para siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke tingkat
akademi / sarjana muda.
d. Para siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
jenjang strata satu / S1.